Balap Liar Meresahkan, Kebiasaan Buruk Remaja Mulai Tengah Malam, Belum Punya Arena Balap Khusus

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Balap liar masih menjadi tradisi anak muda lewat tengah malam, ketika jalanan sepi masih sering terjadi. Kebiasaan buruk remaja ini biasanya dilakukan saat jalanan sepi. 

Rata-rata alasan para remaja memilih jalan raya sebagai arena balapan lantaran belum ada arena balapan khusus bagi mereka. Terutama yang bisa melatih minat dan bakat para remaja, dengan biaya yang terjangkau. 

Remaja dan para kawula muda lainnya memilih balap liar untuk menyalurkan minatnya balapan di lintasan resmi. Mirisnya arena lintasan mereka adalah jalan raya. 

BACA JUGA:Mengandung Antioksidan, Ini 10 Manfaat Umbut Rotan, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Rambut

Biasanya adu kemampuan mekanik mesin sepeda motor diadakan pada tengah malam hingga dini hari saat kondisi jalanan mulai sepi. 

Disebut balap liar karena aktivitas ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari larangan polisi. Larangan yang dimaksud karena melanggar peraturan lalu lintas. 

Biasanya kondisi fisik sepeda motor juga tidak sama dengan motor pada umumnya, karena ada beberapa perlengkapan yang diganti seperti plat nomor polisi, kaca spion, lampu dan rangka motor dicopot. 

BACA JUGA:Persiapan dan Tips Mudik Lebaran 2024 Agar Menyenangkan dan Hemat

Balap liar dinilai sangat mengganggu ketertiban umum, bahkan cenderung mengganggu atau membahayakan masyarakat. Balap liar juga berrisiko tinggi kecelakaan yang mengancam nyawa. 

Wajar bilah polisi gencar melakukan penggerebekan untuk mencegah dampak berbahaya dari balap liar.

Balap liar yang dianggap sebagai masalah sosial, terjadi karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah kesenjangan antara keinginan dan kenyataan. 

BACA JUGA:Cara Puasa Tanpa Kambuhnya Asam Lambung: Tips Ampuh untuk Penderita GERD

Remaja punya keinginan untuk menjadi pesaing, namun tidak ada ruang. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan aksinya tanpa peralatan pendukung dan alat keselamatan untuk menyalurkan hobinya. 

Remaja yang tidak mampu mengendalikan keinginan untuk mencari jati dirinya dengan melakukan hal-hal baru, seperti balapan liar. Remaja ingin menunjukkan bahwa dirinya masih unggul, ini juga terlihat pada kompetisi balap liar. 

Sumber: