HONDA

Puluhan Sapi dan Kerbau di Rejang Lebong Terjangkit PMK, Peternak Diminta Karantina Ternak Baru

Puluhan Sapi dan Kerbau di Rejang Lebong Terjangkit PMK, Peternak Diminta Karantina Ternak Baru

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ir. Amrul Eby,--Badri/rakyatbengkulu.com

"Untuk mengendalikan penyebaran penyakit, kita terus melakukan pemantauan dan pengobatan terhadap ternak yang terinfeksi. Selain itu, kami mengimbau peternak untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan kandang," tambah Amrul Eby.

Peternak diminta untuk segera memisahkan hewan yang menunjukkan gejala PMK agar tidak menulari ternak lainnya. 

BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Lakukan Sidak Pasar dan Toko, Pantau Kenaikan Harga Bahan Pokok Menjelang Idul Fitri

BACA JUGA:War Takjil Sehat dan Lezat: Pilihan Cerdas untuk Berbuka Puasa yang Menggugah Selera!

Jika ditemukan gejala seperti air liur berlebihan, luka di mulut, dan kesulitan berjalan, peternak diminta untuk segera melapor ke petugas kesehatan hewan atau Distankan Rejang Lebong.

"Kami mengingatkan peternak agar lebih berhati-hati dalam membeli ternak baru. Sebelum dicampurkan dengan ternak lain, pastikan hewan tersebut dikarantina terlebih dahulu. Ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit dari luar daerah," tegas Amrul Eby.

Edukasi kepada peternak juga dilakukan untuk mengidentifikasi gejala PMK dan cara pencegahan yang tepat. 

Beberapa langkah yang disarankan antara lain desinfeksi kandang, membatasi lalu lintas hewan ternak, serta pemberian vitamin dan vaksinasi tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Rp73 Miliar untuk THR ASN, Pencairan Dimulai Senin

BACA JUGA:Jelang Lebaran 2025, Menteri ESDM Pastikan Stok BBM Aman dan Terpenuhi Sepenuhnya

"Berdasarkan hasil pemantauan, wabah PMK di Rejang Lebong diduga berasal dari ternak yang masuk dari Kabupaten Seluma. Daerah tersebut lebih dulu mengalami lonjakan kasus PMK, sehingga kemungkinan besar penularan terjadi akibat lalu lintas ternak yang tidak terkontrol," ujar Amrul Eby.

Untuk mengatasi hal ini, pihaknya bekerja sama dengan pihak terkait untuk memperketat pengawasan terhadap lalu lintas ternak antar daerah. 

Peternak yang ingin mendatangkan sapi atau kerbau dari luar daerah diminta untuk memastikan hewan tersebut telah melalui pemeriksaan kesehatan dan karantina sebelum dicampur dengan ternak lokal.

"Wabah PMK tak hanya berdampak pada kesehatan hewan, tetapi juga terhadap ekonomi peternak. Ternak yang terinfeksi mengalami penurunan bobot, harga jual turun, bahkan dalam kasus yang parah bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, langkah pencegahan dan penanganan yang cepat menjadi kunci untuk mengendalikan penyebaran wabah ini," tutup Amrul Eby.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: