Kasus Gigitan Hewan Rabies Meningkat, Warga Rejang Lebong Cemas Anjing Liar
Kasus Gigitan Hewan Rabies Meningkat, Warga Rejang Lebong Cemas Anjing Liar--Foto KORANRB.ID
“Alhamdulillah, dari seluruh kasus yang kami tangani, hasil observasi dan pemeriksaan menunjukkan tidak ada pasien yang positif rabies sejauh ini,” jelasnya.
Penyebab utama kasus gigitan, kata Titin, didominasi oleh anjing dan kucing yang tidak divaksin.
Ia menekankan pentingnya vaksinasi bagi hewan peliharaan serta kewaspadaan masyarakat terhadap hewan liar.
“Kami mengingatkan masyarakat agar lebih waspada, khususnya bagi yang memelihara anjing dan kucing. Pastikan hewan peliharaan telah divaksinasi, dan segera lakukan pemeriksaan medis jika terjadi gigitan oleh hewan yang dicurigai membawa virus rabies,” ujarnya.
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan menggandeng berbagai pihak, termasuk Dinas Peternakan dan pemerintah desa, untuk melakukan vaksinasi hewan, edukasi langsung ke masyarakat, hingga pengendalian populasi hewan liar.
“Langkah pencegahan dan edukasi terus kami lakukan agar masyarakat lebih peduli terhadap potensi penyebaran rabies, khususnya di daerah-daerah yang menjadi titik rawan gigitan,” pungkasnya.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Tegaskan Sekolah Wajib Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Di sisi lain, keresahan warga kota semakin meningkat.
Beberapa titik seperti Jalan Letjen Suprapto dan Jalan Sukowati dilaporkan mulai dipenuhi anjing liar, terutama pada malam hingga dini hari.
Kondisi ini memicu kekhawatiran warga, khususnya bagi anak-anak dan lansia.
“Saya khawatir anak saya digigit. Anjing-anjing itu kadang tiba-tiba mengejar orang. Kami sangat takut terkena rabies,” kata Revi Gunawan (36), warga Jalan Letjen Suprapto.
“Kami berharap ada penertiban dan vaksinasi terhadap anjing-anjing ini,” ujar Yanto (53), warga Jalan Sukowati.
Mereka mendesak pemerintah melakukan langkah konkret berupa razia anjing liar, perluasan vaksinasi rabies, dan peningkatan edukasi penanganan pascagigitan. Warga menilai, jika tidak ditangani segera, situasi ini bisa berujung pada korban jiwa.
“Kami mendesak agar penanganan segera dilakukan sebelum korban jatuh akibat serangan atau penyebaran rabies,” ucap Yanto.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


