Dinas Pendidikan Rejang Lebong Dorong Perencanaan Berbasis Data, Demi Pendidikan yang Tepat Sasaran!

REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, semakin menekankan pentingnya penggunaan data dalam setiap proses perencanaan dan pengambilan keputusan di sektor pendidikan. 

Langkah ini diambil agar setiap program yang dirancang benar-benar tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong, Drs. Noprianto, menjelaskan bahwa data bukan hanya sekedar pelengkap, tetapi merupakan pondasi utama dalam membangun sistem pendidikan yang efisien. 

Menurutnya, perencanaan yang baik harus dimulai dengan data yang valid, bukan hanya berdasarkan asumsi atau keinginan semata.

BACA JUGA:Bawaslu Rejang Lebong Lanjutkan Kasus Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN ke BKN, 3 Pejabat Terlibat!

BACA JUGA:1.229 Pelamar PPPK di Rejang Lebong! Simak Jadwal Lengkap Seleksi dan Tips Suksesnya

"Perencanaan yang efektif harus selalu berangkat dari data yang akurat, sehingga kita tahu di mana kekurangan dan kelebihan yang ada. Hanya dengan data yang tepat, kita bisa membuat kebijakan yang berdampak nyata," terang Drs. Noprianto.

Ia juga menyoroti bahwa banyak sekolah di Rejang Lebong masih menggunakan data yang bersifat umum dan tidak detail. 

Padahal, untuk mengidentifikasi masalah dan menyusun solusi yang tepat, diperlukan data yang lebih spesifik dan mendalam.

"Sebagai contoh, dalam hal prestasi siswa, kita tidak bisa hanya puas dengan klaim bahwa siswa kita pintar. Kita perlu data yang menggambarkan perubahan prestasi siswa secara kuantitatif dalam jangka waktu tertentu," tambahnya.

BACA JUGA:Korban Pembacokan oleh Suami Mantan Istri Jalani Perawatan Intensif di RSUD Lebong, Motif Masih Misteri

BACA JUGA:Promo Spesial Honda Vario 160 di Event Holahoop: DP dan Angsuran Mulai Rp1,19 Jutaan!

Dengan data yang lengkap, sekolah bisa dengan mudah mengetahui siswa yang membutuhkan perhatian khusus, mengidentifikasi kekurangan sarana dan prasarana, serta melihat kendala dalam proses pembelajaran. 

Hal ini memungkinkan Dinas Pendidikan untuk mengalokasikan anggaran secara lebih efisien dan tepat sasaran.

Sumber: